laporan pendahuluan nyeri


  1. Pengertian nyeri
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).
Nyeri adalah suatu keadaan individu mengalami dan melaporkan adanya rasa tidak nyaman yang berat atau perasaan tidak menyenangkan. (Diagnosa keperawatan edisi 8 Linda Jual 1998).
Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkatkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. (Judith M. Wilkinson 2002).
  1. Fisiologi nyeri
Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor, secara anatomis reseptor nyeri (nosireceptor) ada yang bermielien dan ada juga yang tidak bermielin dari syaraf perifer.
Berdasarkan letaknya, nosireseptor dapat dikelompokkan dalam beberapa bagaian tubuh yaitu pada kulit (Kutaneus), somatik dalam (deep somatic), dan pada daerah viseral, karena letaknya yang berbeda-beda inilah, nyeri yang timbul juga memiliki sensasi yang berbeda.
Nosireceptor kutaneus berasal dari kulit dan sub kutan, nyeri yang berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan didefinisikan. Reseptor jaringan kulit (kutaneus) terbagi dalam dua komponen yaitu :
a. Reseptor A delta
Merupakan serabut komponen cepat (kecepatan tranmisi 6-30 m/det) yang memungkinkan timbulnya nyeri tajam yang akan cepat hilang apabila penyebab nyeri dihilangkan
b. Serabut C
Merupakan serabut komponen lambat (kecepatan tranmisi 0,5 m/det) yang terdapat pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya bersifat tumpul dan sulit dilokalisasi
Struktur reseptor nyeri somatik dalam meliputi reseptor nyeri yang terdapat pada tulang, pembuluh darah, syaraf, otot, dan jaringan penyangga lainnya. Karena struktur reseptornya komplek, nyeri yang timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dilokalisasi.
Reseptor nyeri jenis ketiga adalah reseptor viseral, reseptor ini meliputi organ-organ viseral seperti jantung, hati, usus, ginjal dan sebagainya. Nyeri yang timbul pada reseptor ini biasanya tidak sensitif terhadap pemotongarn organ, tetapi sangat sensitif terhadap penekanan, iskemia dan inflamasi.
  1. Etiologi Nyeri
Adapun Etiologi Nyeri yaitu:
1.      Stimulasi Kimia (Histamin, bradikirun, prostaglandin, bermacam-macam asam)
2.      Pembengkakan Jaringan
3.      Spasmus Otot
4.      Kehamilan
5.      Inflamasi
6.      Keletihan
7.      Kanker
  1. Manifestasi klinis
1.      Gangguam Tidur
2.      Posisi Menghindari Nyeri
3.      Gerakan Menghindari Nyeri
4.      Pucat
5.      Perubahan Nafsu Makan
  1. Komplikasi
1.      Edema Pulmonal
2.      Kejang
3.      Masalah Mobilisasi
4.      Hipertensi
5.      Hipovolemik
6.      Hipertermia
  1. Fokus Pengkajian
1.      Riwayat Keperawatan
a.    Keluhan Utama : Pasien mengatakan Nyeri
b.   Riwayat Kesehatan sekarang : Mulai kapan dimulai nyeri (Akut/kronis) Pola Nyeri, Skala Nyeri
Menurut smeltzer, S.C bare B.G (2002) adalah sebagai berikut :
Skala nyeri menurut bourbanis
c.    Riwayat Penyakit Dahulu melalui kemungkinan pernah nyeri, atau pengalaman nyeri dimasa lalu, penyakit penyebab Nyeri
d.   Riwayat Penyakit keluarga : meliputi penyakit menular atau menahun yang mengakibatkan Nyeri.
  1. Hal Pemenuhan KDM Menurut
a.       Pola Oksigenasi : Keluhan sesak (nyeri), pola nafas ,bersihan jalan nafas.
b.                                                               Pola Nutrisi           : Asupan Nutrisi, pola makanan, kecukupan gizi, pantangan makanan.
c.                                                               Pola Eliminasi       : Pola BAB dan BAK, konsistensi fases, warna urin, volume out put, frekuensi BAB dan BAK sebagai identifikasi nyeri.
d.                                                              Pola Aktivitas       : meliputi gerakan (mobilitas) pasien, aktivitas/ pekerjaan pasien yang dapat menimbulkan nyeri/ mengurangi nyeri.
e.                                                               Pola Istirahat         : Meliputi Kebiasaan tidur/ istirahat pasien, kebiasaan dalam istirahat.
f.                                                                Pola Berpakaian    : Meliputi  baju yang sesuai berpakaian dan melepas pakaian.
g.                                                               Pola Mempertahankan temperatur tubuh dan lingkungan            : meliputi suhu tubuh, akral (dingin / hangat) warna (kaji adanya sianosis, kemerahan)
h.                                                               Pola Personal Hygiene
Meliputi : kebiasaan menjaga kebersihan tubuh dari penampilan yang baik serta melindungi kulit, kebiasaan mandi, gosok gigi dll untuk menjaga kebersihan.
i.        Pola menghindari bahaya lingkungan dan rasa Nyaman.
j.        Pola komunikasi         : bagaimana berinteraksi dengan orang lain
k.      Pola beribadah          
l.        Pola bekerja                : Meliputi waktu bekerja
m.    Pola Bermain
n.      Pola Belajar
  1. Pemeriksaan Umum
a.       Keadaan Umum
b.      Kesadaran
c.       TD
d.      N
e.       S
f.       RR
g.      Skala Nyeri : meliputi P,Q,R,S,T
  1. Pemeriksaan Fisik
1.      Kepala       : bentuk mesochepal/ tidak, rambut lurus beruban, rambut agak kotor, tidak ada lesi.
2.      Mata          : Bentuk simetris/tidak, konjungtiva tidak anemis, tidak /ada nyeri tekan pada kelopak mata, warna bola mata hitam. Reflek berkedip kurang, penglihatan agak berkurang.
3.      Hidung      : Bentuk simetris/tidak, tidak/ ada polip, tidak /ada nyeri tekan, tidak/ ada sekret.
4.      Telinga      : Bentuk, tidak/ ada sirumen berlebih, tidak\menggunakan menggunakan alat bantu pernafasan, tidak ada infeksi, selama sakit belum pernah dibersihkan.
5.      Mulut        : Bibir kering/tidak, gigi agak kotor/ bersih, dan terdapat karies tidak/ada nyeri tekan pada langit-langit mulut, tidak/ada pendarahan gusi.
6.      Leher         : Tidak/ada pembesaran kelenjar tyroid, kaku leher/ tidak, tidak/ada pembesaran venajugularis.
7.      Dada         : Bentuk, terdengar bunyi wheezing/tidak, tidak/ada nyeri tekan, bunyi jantung normal terdapat kontraksi inspirasi.
8.      Abdomen  : Tidak/ada lesi, suara bising usus lemah/ kuat, tidak/ada nyeri tekan,tympani
9.      Inguinal     : Terpasang kateter/ tidak, tidak/bisa kencing
10.  Integumen : Warna kulit , jumlah rambut banyak/ sedikit, lembab atau tidaknya, tidak ada lesi/ tidak
11.  Extermitas
Akral dingin, edema -/- atau tidak, kekuatan 2/2, gerak yang tidak disadari -/-, atropi
-/-. Perifer tampak pucat.
Tulang belakang.(ada/tidaknya)
Tidak ada lordosis, kifosis atau scoliosis.(tidak/ adanya)
12.  Genetalia : bentuk apa, tidak/ ada lesi, kulit skrotum kemerahan atau tidak,, tidaka/ada nyeri tekan, tidak/ada benjolan.
10.  Pengkajian Nyeri
a.    Meliputi : titik nyeri berasal :
1)      Pada bagian nyeri mulai terasa
2)      Kapan Rasa Nyeri Terasa
3)      Apa yang dikerjakan pada saat nyeri mulai terasa
4)      Apakah rasa nyeri mulai menyebar
b.              Faktor- factor yang mempengaruhi
a.       Apa yang dapat membuatnya lebih baik
b.      Apa yang membuatnya semakin terasa nyeri
c.       Obat-obatan penghilang
c.              Intensitas Nyeri
d.             Sifat Nyeri
        Gambaran rasa nyeri   : tidak nyaman, rasa terbakar, tegang, patah, kram.
11.  Pengkajian Fisik
·         Kaji tanda-tanda Vital (TTV)
ü  Nadi   : Karotid, apical, Radial, Femoral, Poppitea, Tibialispost,Dorsalis pedis.
ü  RR      : Kecepatan Peningkatan nafas, kedalaman, keteraturan, mulut dan hidung (nafas, cuping, hidung)
ü  Suhu
ü  Tekanan
12.  Fokus Intervensi
Intervensi Preoritas NIC
a. Penatalaksanaan Nyeri : Meringankan dan mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.
b.      Pemberian Analgetik : penggunaan agen-agen farmakologi untuk mengurangi dan menghilanngkan nyeri.
13.  Diagnosa Keperawatan
-          Nyeri berhubungan dengan iskemik miocard
14.  Intervensi
1.    Mandiri
ü  Ukur Tanda-tanda vital
Rasional : tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.
ü  Kaji saat timbulnya nyeri dan intensitas nyeri
Rasional : untuk mengetahui pola nyeri dan penanganan yang tepat.
ü  Kaji pola Istirahat pasien
Rasional : Untuk mengurangi nyeri
ü  Berikut relaksasi / distraksi
Rasional : Pemberian distraksi relaksasi dapat mengurangi nyeri.
2.    Kolaborasi
Pemberian Analgetik
Rasional : Analgetik digunakan untuk mengurangi nyeri yaitu dengan menghambat Sintesis prostaglandin
3.    Pankes
ü  Anjurkan Pasien untuk berfikir positif dan tenang untuk mengurangi nyeri.
ü  Beri penjelasan mengenai penanganan nyeri kepada klien dan keluarga























DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth.2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Hidayat ,A. Aziz Alimun.2005.Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
Mubarak, Wahit chayatin, N.  2007. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : Teori & Aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.
NANDA. 2005-2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta: Prima Medika
Tarwanto, Wartonah. 2006. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 3. Salemba:Medika.
Willkinson. Judith M. 2007. Diagnosa Keperawatan.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran 



PEMBIMBING/ CI                                                    MAHASISWA


                                                                                                        

buku-buku medis ada disini

bagi kalian yang membutuhkan buku dengan harga murah gabung ja di sini untuk liad daftar harfa buku klik disini medical book store

anatomi reproduksi

daftar kuliah anatomi reproduksi priaanatomi fisiologi reproduksi pria

anatomi reproduksi wanita

klik disini untuk download anatomi reproduksi wanita ppt

ppt endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.

klik disini untuk mendownload ppt endokrin   ppt endokrin

lembar balik harga diri rendah



pengertian harga diri rendah
Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart and Sundeen, 1998:227).

klik disini untuk download harga diri rendah

PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA


                                                                                                 FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN    MUHAMMADIYAH GOMBONG

RUANGAN RAWAT : P3                                        TANGGAL DIRAWAT : 17 Des 07

I.                   IDENTITAS KLIEN     :
a.       Nama ( initial )         : Tn.R           ( L/P )
b.      Umur                        :  25 th
c.       Tanggal Pengkajian :  26 mei 2008
d.      No. R.M                   :

II.                ALASAN MASUK

Klien masuk rumah sakit jiwa magelang pada tanggal 17 desember 2007 diantar keluarga, dengan alasan klien menolak minum obat,mendengar bisikan- bisikan.

III.             FAKTOR PREDISPOSISI :

Klien sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa sudah 2 kali dirawat di RSJP magelang,dan 1kali di RSJ semarang dengan masalah yang sama yaitu mendengar bisikan-bisikan,mudah marah dan tersinggung,malas beraktifitas,tidak mau merawat diri suka diam dan melamun,klien sempat menolak minum obat.klien semenjak klien terbiasa dimanja oleh ibunya dan klien sangat takut dengan ayahnya. Sewaktu SD, SMP dalam bergaul klien sering mengamuk karena di usili oleh tetangga,saat sma gejala gangguan jiwa mulai tampak setelah klien ikut kegiatan pengajian tauhid,saat sekolah cukup lancar tidak tidak pernah tinggal kelas.dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.dari status kesehatan klien tidak di temukan ada riwayat penyakit yang menyebabkan gangguan jiwa.  

IV.             PEMERIKSAAN FISIK :

Tanda vital                  TD : 110/90 mmhg
                                                 N : 84 kali permenit
                                                 P ;  24 /menit
                                          TB ;  167cm   BB : 56kg
            Keluhan Fisik  :Tidak ada riwayat penyakit yang menyebabkan gangguan jiwa






V.                PSIKOSOSIAL :       
a.       Genogram             :






Klien merupakan anak ke7 dari 8 bersaudara dan tinggal dengan kedua orang tua dan adik perempuannya,ayah bekerja sebagai pensiunan PNS dan ibu adalah seorang ibu rumah tangga .pola komunikasi dalam keluarga kurang terbuka klien merasa takut dengan ayahnya yang selalu memaksakan kehendak .dalam pengambilan keputusan mutlak oleh ayahnya.
Dalam riwayat tidak di temukan masalah fisik yang melatarbelakangi gangguan jiwa.

b.      Konsep Diri :

1.      Gambaran Diri: Klien mensyukuri kondisi tubuhnya, namun ada    bagian   yang kurang ia sukai yaitu kakinya yang kecil klien mengatakan jadi seperti wanita
2.      Identitas Diri :   Klien mengatakan anak ke 7 dari 8 bersaudara .Klien       seorang laki – laki dan Dia tidak mengingkari nya.
3.      Peran   : Klien mengatakan dia seorang anak laki-laki dalam      keluarga yang di tuntut bisa bekerja tapi setelah lulus sekolah klien tidak mendapat pekerjaan klien merasa tidak dapat membantu kleluarga denagn kondisi dirinya yang tidak bekerja.
4.      Ideal Diri   : Klien inggin segera pulang dan ingin segera bekerja
5.      Harga Diri : Klien mengatakan sedih, kecewa dengan kondisi dirinya yang tidak dapat segera bekerja.
c.       Hubungan Sosial :

Klien mengatakan bahwa ayah dan ibunya adalah orang    yang berarti bagi dirinya.
Klien mengatakan males bergaul dengan teman-teman di ruangan karena merasa tidak cocok.
Untuk kegiatan di ruangan dengan motifasi perawat,saat ikut TAK kurang aktif
Saat diajak interaksi tidak dapat memulai pembicaraan

d.      Spiritual :
                  Nilai dan keyakinan, klien beragama islam
Kegiatan ibadah, klien mengatakan masih males melakukan sholat karena merasa masih bingung.


VI.             STATUS MENTAL

1.      Penampilan : penampilan klien rapi, kancing baju dipasang sesuai dengan tempatnya dan rambut rapi
2.      Pembicaraan    : Klien tampak kooperatif, intonasi bicara sedang, tidak bisa memulai pembicaraan, cara pembicaraan inkoheren dan kontak mata kurang.
3.      Aktivitas Motorik : Lesu     .
4.      Alam Perasaan : Kien tampak sedih dan murung.    
5.      Afek  : appropiate.
6.      Interaksi selama wawancara : Saat interaksi klien tampak koopratif dan mau menjawab jika ditanya lebih dahulu, kontak mata kurang, suka mengalihkan pembicaraan, bila dianggap tidak sesuai dengan keinginannya dan mudah tersinggung.
7.      Persepsi : klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan
Klien mengatakan bisikan- bisikan  datang hanya sebentar dan sekilas saja.
Klien mengatakan bisikan  itu tidak pasti muncul, kadang dalam satu hari sampai 8 kali.
Klien mengatakan bisikan  datang saat dikamar  saat sendirian dan saat mau tidur.
Klien mengatakan pada saat halusinasi itu datang, kien merasa bingung
Klien mengatakan  saat halusinasi itu datang, klien menghardik dan biasanya memanggil perawat.
Klien mengatakan isi halusinasi tidak jelas seperti suara setan
8.        Proses fakir: Sirkumtansial
9.      Isi Fikir : tidak ada waham
10.  tingkat kesadaran : Klien tampak mondar -  mandir, saat ditanya   klien mengatakan saya sedang bingung, ketika ditanya tentang dimana Ia sekarang, jam berapa, siapa nama keluarganya, dan klien mampu menjawab dengan benar, klien tidak mengalami disorientasi waktu,tempat dan orang
11.    Memori : Pada saat diinteraksi klien tidak menagalami gangguan memori jangka pendek di buktikan dengan mampu menyebutkan hari, tanggal, nama perawat dan tidak mengalami gangguan memori jangkan panjanga di buktikan mampu mengingat masa lalunya.
12.  Daya tilik diri : klien mengatakan saat ini berada di RSJ Magelang tapi klien mengatakan hanya dalam rangka kunjungan.
    
13.  KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a.       Makan
                                          Klien makan 3 kali sehari, satu piring nasi dan lauk pauk   setelah makan klien mampu merapikan tempat makannya,
Minum kurang lebih 12 gelas perhari tanpa paksaan dan        mampu merapikan tempat minumnya
b.      BAB/BAK
                                          Mandiri dan teratur di kamar mandi
c.       Mandi
Klien mandi 2 kali perhari, keramas satu minggu 2 kali dan sikat gigi sehabis makan sebanyak 3 kali sehari mandiri di kamar mandi
d.      Berpakaian/berhias
                                          Klien ganti pakaian seminggu 3 kali secara mandiri.
e.       Istirahat dan tidur
      Klien tidur siang mulai pukul 13.00 – 15.00 WIB dan
Klien tidur malam mulai pukul 21.00 – 05.00 WIB.
Kegiatan sebelum dan sesudah tidur klien berdo’a dan membereskan tempat tidurnya
f.       Penggunaan Obat
                                          Klien minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter dan       perawat
g.      Pemeliharaan Kesehatan
      Melanjutkan perawatan dengan  dukungan keluarga dan   lingkungan.
h.      Kegiatan di dalam rumah :
Klien lebih banyak membantu kegiatan ibunya di dapur
i.        Kegiatan di luar rumah
Klien merencanakan untuk mencari pekerjaan.    

14.  MEKANISME KOPING
            Klien mengatakan selama ini bila ada masalah yang di lakukan banyak menghindar dengan banyak melamun dan menyendiri.

15.  MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan  pendidikan : klien mengatakan setelah lulus sekolah ingin segera bekerja tapi tidak bisa.
Masalah dengan keluarga : klien mengatakan Dia selalu dibanding – bandingkan dengan adiknya.

16.  PENGETAHUAN KURANG TENTANG

        Klien kurang tahu tentang faktor pencetus dari halusinasi.
        Klien merasa bingung dengan penyakitnya karena tidak sembuh       sembuh dan belum juga pulang.

untuk mendownload klik di   format mengkajian jiwa

jalan terbaik

    news

    Portal ke Blog Kelompok Lain

    Google Translate

    cOmmEnT heRe

    Anggota Kelompok 6

    Untuk Lebih Jelas Bisa Di klik pada Gambar

    Taufik Febrianto

    Hafizh Ilman Asvito

    Akhlis Hidayatul Akbar

    Akhlis Hidayatul Akbar

    Uji Luhur Istiyarto

    Wirati Enny Sayekti

    Ari Mukti Wibowo(foto belum ada)

    Windiyatun Ekaningsih

    Ita NurFidniyah

    Wiji Hastuti

    Yupi Nurhastuti

    Nikmah Khuriyati Solehah

    Fitri Susanti