Jigsaw "Etika, Kebiasaan Makan, Kebudayaan dan Keyakinan dalam Keperawatan Komunitas"

Presentator  : Akhlis Hidayatul Akbar dan Ari Mukti Wibowo
Kultum         :
Moderator   : Wirati Enny Sayekti

 ETIKA DAN PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS.
Dalam membuat ketentuan moral biasanya kita melihat berbagai peraturan prinsip-prinsip atau teori-teori. Peraturan menyatakab bahwa kegiatan tertentu harus/tidak dilaksanakan ,karena itu benar /salah, contoh adalah bahwa “perawatan harus selalu mengatakan yang benar kepda klien’. dalam keperawatan kesehatan masyarakat prinsip baik dapat diaplikasikan dalam
1. menyeimbangkan bahaya dan keuntungan bagi populasi klien
2. didalam pemakaian untuk analisa keuntungan biaya dalam penentuan dampak kepada populasi klien menyeimbangkan bahaya dan keuntungan
jasa yang membawa keseimbangan besar dari kebaikan diatas keburukan atau untung diatas malapetaka adalah sejalan dengan peraturan prnggunaan. peraturan tersebut berasal dari prinsip kebaikan dan mencakup kewajiban moral untuk menimmbang – nimbang keuntungan terhadap bahaya demi penimbangan keuntungan dan mencegah terulangnya bahaya ( Beauchamp dan Childriss)
1. SOSIAL DAN KULTURAL YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN KESEHATAN.
Yang dipakai sebagai pokok pembicaraan dari bab ini adalah tentang kesehatan yang bukan hanya berdasarkan pengetahuan dari penyakit fisik saja, tetapi juga atas pengaruh dari sosialkiultural. sering kali perawat harus merencanakan dan memberikan asuhan kepada individu / keluarga yang kepercayaan kesehatan berbeda dari faham perawat. guna memberikan pelayanan yang efektir dan cocok perawat harus mengenal pentingnya pengaruh budaya dan lain-lain kultural.
2. KONSEP-KONSEP YANG RELEVAN DENGAN BUDAYA
a. Holisme / Seutuhnya
Antropologi percaya bahwa kebudayaan adalah fungsi yang terintegrasi seluruhnya dengan bagian interelasi dan interdependensi. Demikian juga budaya lebih baik dipandang dan dianalisa secara menyeluruh. Berbagai komponen dari budaya seperti politik, ekonomi, agama, persaudaraan dan system kesehatan, melakukan fungsi yang terpisah tetapi kemudian bercampur membentuk perbuatan yang menyeluruh. Jadi untuk mengetahui system dari seseorang harus memandang masing-masing hubunganya dengan orang lain dan dari keseluruhan kulturnya. (Benedict, 1934).
Perubahan budaya biasanya mengundang tantangan – tantangan baru dan berbagai masalah. Perubahan meliputi adaptasi kreatif dari perilaku yang terdahulu yang disebabkan Karena bahasa, adapt, kepercayaa, sikap, tujuan, undang – undang, tradisi dank ode moral. Pada saat yang terdahulu sudah keluar dari mode atau kurang bias diterima dan menjadi sum,ber konflik yang potensial (Elling, ((1977).
b. Enkulturasi
Adalah proses mendapatkan pengetahuan dan menghayati nilai-nilai. Melalui proses ini orang bisa mendapatkan kompetensi dari budayanya sendiri. Anak-anak melihat orang tua dan mengambil kesimpulan tentang peraturan demi perilaku. Pola- pola perilaku menyajikan penjelasan untuk kejadian dalam penghidupan seperti, dilahirkan, maut, remaja, hami, membesarkan anak, sakit penyakit.
c. Etnosentris
Adalah suatu kepercayaan bahwa hanya sendiri yang terbaik. Sangat penting bagi perawat untuk tidak berpendapat bahwa hanya caranya sendiri yang terbaik dan menganggap ide orang lkain tidak diketahui atuau di pandang rendah.
d. Stereotip
Stereotip atau sesuatu yyang bersifat statis / tetap merupakan kepercayaan yang dibeasar – besarkan dan gambaran yang dilukiskan dengan populer dalam media massa dan ilmu kebangsaan. Sifat ini juga menyebabkan tidak bekembangnya pemikiran seseorang.
e. Nilai – nilai Budaya
Sistem budaya mengandung berbagai orientasi nilai. Nilai merupakan bentuk kepercayaan bagaimana seseorang harus perperilaku , kepercayaan adalah sesuatu pertanyaan yang tujuannya berpegang kepada kebenaran tapi mungkin boleh atau tidak boleh berlandaskan kenyataan empiris. Salah satu elemen yang paling penting terbangun dalam budaya dan nilainya. Nilai ini bersama – sama memiliki budaya yang paling penting terbangun dalam budaya dan nilainya. Nilai ini bersama memberikan stabilitas dan keamanan budaya, menyajikan standart perilaku. Bila dua orang bersama – sama memiliki budaya yang serupa dan pengalamanya cenderung serupa, nilai – nilai mereka akan serupa , walaupun dua orang tersebut tidak mungkin pola nilai yang tetap serupa , namun mereka cukup serupa untuk mengenal kesamaan dan utuk mengidentifkasi” yang lain sama sepeti saya” (Gooenough, 1966)
3. PERBEDAAN BUDAYA
Sesungguhnya karena tradisi berbeda budaya dan peningkatan mobilitas dan memiliki standart pereilaku yang sama. Individu yang dibesarkan dalam kelompok seperti itu mengikuti budaya oleh norma-norma yang menentukan jalan pikiran dan perilaku mereka.
a. Kolektifitas Etnis
Adalah kelompok dengan asal yang umum, perasaan identitas dan memiliki standart perilaku yang sama. Individu yang bedasarkan dalam kelompok seperti itu mengikuti budaya oleh norma-norma yang menentukan jalan ikiran dan perilaku mereka ( Harwood, 1981 )
b. Shok Budaya
Adalah salah satu sebab karena bekerja dengan individu yang latar belakang kulturnya ber beda. Shock budaya sebagai perasaan yang tidak ada yang menolong ketidaknyamanan dan kondisi disoirentasi yang dialami oleh orang luar yang berusaha beradaptasi secara komprehensif atau secara efektif dengan kelompok yang berbeda akibat akibat paraktek nilai-nilai dan kepercayaan.( Leininger, 1976).
Perawat dapat mengurangi shock budaya dengan mempelajari tentang perpedaan kelompok budaya dimana ia terlibat. Pemting untuk perawat mengembangkan hormat kepada orang lain yang berbeda budaya sambil menghargai perasaan dirinya. Praktik perawatan kesehatan memerlukan toleransi kepercayaan yang bertentangan dengan perawat.
c. Pola Komunikasi
Kendala yang paling nyata timbul bila kedua orang berbicara dengan bahasa ang berbeda. Kebiasaan berbahasa dari klien adalah salah satu cara untuk melihat isi dari budaya. Menurut Kluckhohn,1972, bahwa tiap bahasa adalah merupakan jalan khusus untuk meneropong dan interprestasi pengalaman tiap bahasa membuat tatanan seluruhnya dari asumsi yang tidak disadari tetang dunia dan penghidupan. Kendala untuk komunkasi bisa saja terjadi walaupun individu berbicara dengan bahasa yang sama. Perawat kadang kesulitan untuk menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang sederhana, bebas dari bahasa yang jlimet yang klien bisa menagkap. Sangat penting untuk menentukan ahwa pesan kita bisa diterima dan dimengerti maksudnya.
d. Jarak Pribadi dan Kontak
Jarak pribdi adalah ikatan yang tidak terlihat dan flesibel. Pengertian tentang jarak pribadi bagi perawat kesehatan masyarakat memungkinkan proses pengkajian dan peningkatan interaksi perawat klien. Profesional kesehatan merasa bahwa mereka mempunyai ijin keseluruh daerah badan klien. Kontak yang dekat sering diperlukan perawat saat pemeriksaan fisik, perawat hendaknya berusaha untuk mengurangi kecemasan dengan mengenal kebutuhan individu akan jarak dan berbuat yang sesuai untuk melindungi hak privasi.
e. Padangan Sosiokultural Tentang Penyakit dan Sakit Budaya mempengaruhi harapan dan persepsi orang mengenai gejala cra memberi etika kepada penyakit, juga mempengaruhi bilamana, dan kepada siapa mereka harus mengkomunikasikan masalah – masalah kesehatan dan berapa lama mereka berada dalam pelayanan. Karena kesehatan dibentuk oleh faktor – faktor budaya, maka terdapat variasi dari perilaku pelayanan kesehatan, setatus kesehatan, dan pola – pola sakit dan pelayanan didalam dan diantara budaya yang berbeda – beda.Perilaku pelayanan kesehatan merujuk kepada kegiatan-kegiatan sosial dan biologis individu yang disertai penghormatan kepada mempertahankan akseptabilitas status kesehatan atau perubahab kondisi yang tidak bisa diterima. Perilaku pelayanan kesehatan dan status kesehatan saling keterkaitkan dan sistem kesehatan ( Elling, 1977 )
4. FAKOR -FAKTOR SOSIOKULTURAL MASYARAKAT
Yang berikut ini adalah daftar faktor – faktor sosiokultural yang menonjol yang harus dikaji dalam masyarakat :






  1. Pengaruh – pengaruh yang selalu ada yang membagi oran kedalam kelompo-kelompok dalam masyarakat seperti etnis, agama , kelas sosial, pekerjaan, tempat tinggal, bahasa, pendidikan, jenis kelamin, kesuksesan dan umur.









  2. Kondisi – kondisi yang menimbulkan konflik sosial dan / aturan jalur social







  3. Sikap terhadap kelompok minoritas, anak muda dengan orang dewasa, pria dengan wanita.







  4. Pembagian masyarakat kedalam tantangan atau distrik dengan karakteristikny







  5. Jalur – jalur formal dan informal utuk komunikasi diantara berbagai program dan masyaraka







  6. Kendala -kendala timbul akibat perbedaan kepercayaan budaya praktek







  7. Politik orientasi dimasyarakat (sikap terhadap autoritas serta pemakaiannya pada masalah kesehatan .







  8. Pola – pola migrasi baik didalam maupun diluar masyarakat dan pengaruhnya terhadap jasa pelayanan kesehatan.







  9. Hubungan agama dan pengobatan dalam masyarakat (siapa dan apa penyebab dari penyakit dan bagaimana cara mencegahnya.







  10. Betuk penyakit atau sakit yang dipandang oleh berbagai anggota masyarakat bagaimana hal itu bisa timbul (kondisi budaya yang spesifik, seperti penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara panas dan dingin atau penyakit yang disebabkan oleh magig)\



5. FAKTOR – FAKTOR SOSIOKULTURAL KELUARGA DAN / ATAU
INDIVIDU
Bila mengkaji keluarga atau individu perawat kesehatan masyarakat harus menyadari yang berikut :
1. Kekhasan keluarga, peranan yang dipegagan oleh keluarga dan kerabat, pola – pola pemukiman
2. Berbagai jenis ritual dan berbagai upacara yang dianggap penting dalam siklus kehidupan seperti kelahiran, kematian, masa remaja, pernikahan.
3. Kepercayaan kesehatan dan nilai-nilai anggota keluarga dan arti sosial yang bergantung kepada kesejahteraan dan sakit :
a. Kepercayaan mengenai organ rubuh dan / atau sistem dan bagiamana cara berfungsinya.
b. Metode tertentu yang dipakai untuk mempertahankan kesehatan, seperti higine dan praktek merawat diri sendiri
c. Sikap terhadap imunisasi , penyaringan dan usaha – usaha pencegahan yang lian
d. Kepercayaan dan praktek diseputar konsepsi, hamil, melahirkan, laktasi dan membesarkan anak
e. Skap terhadap penyakit mental, cacat, mati.
4. Orang dalam keluarga yang bertanggung jawab untuk berbagai kepercayaan kesehatan dan prakteknya dari program kesehatan yang sudah ditentukan.
5. Topik kesehatan yang sensitif atau dilarang oleh klien
6. Kemungkinan konflik diantara keluarga mngenai kepercayaan kesehatan dan prakteknya dari program kesehatan yang sudah ditetukan.
7. Kepercayaan dan peraturan dan pilihan atau keraguan mengenai makanan yang bisa diyakini sebagai penyebab atau obat untuk penyakit.
8. Cara yang sesuai dengan budaya bila memasuki atau keluarga dari ruangan, termasuk salam, ucapan selamat jalan, dan jam yang memudahkan kunjungan.
Selain disebutkan diatas, kita juga perlu mendalami karakteristik individual anggota masyarakat. Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang ada pada seseorang, yang membedakan satu dengan yang lainnya. Karakteristik merupakan ciri-ciri dari individu yang terdiri dari demografi seperti jenis jenis kelamin, umur serta status sosial seperti, tengkat pendidikan, pekerjaan, ras, status ekonomi dan sebagainya.
6. KONSEP – KONSEP KUNCI / RANGKUMAN
1. Budaya memungkinkan kita untuk bisa menginterprestasi lingkungan dan
kegiatan orang seputar kita dan beperilaku dengan cara yang sesuai
2. Sementara antropologi memandang budaya sebagai satu tatanan peraturan menyiapkan individu untuk berperilaku dan menginterpasikan perilaku orang lain.
3. Konsep holisme memerlukan perilaku orang agar tidak terkurung dari konteks dimana berlangsung dan budaya dipandangan dengan baik dan dianalisa secara keseluruhan.
4. Budaya tidak pernah statis tapi merupakan proses yang konstan untuk menambah dan mengurangi elemen – elemen.
5. Enkulturasi merupakan proses mendapatkan pengetahuan dan penghayatan nilai-nilai, dengan [roses tersebut untuk memperoleh kompetensi kultur
6. Karena kita seringkali memandang dunia pandangan kita, seringkali kita menganggap budaya kita adalah yang terbaik / etnosentris.
7. Sangatenting bagi perawat untuk mempertimbangkan cara sendiri sebagai yang terbaik dan ide orang lain tidak diperdulikan dan dipandang inferior.
8. Stereptip adalah kepercayaan yang dibesar – besarkan dan image – imege yang dimunculkan dalam media sebagai kriteria kebangsaanya image – imege itu palsu: menyelubungi perbedan yang penting dikalangan kelompok dan membesar – besarkan itu diantara kelompok.
9. Nilai – nilai budaya adalah panduan yang menonjol dan tekun mempengaruhi pikikiran dan kegiatan orang.
10. Orang yang dibesarkan didalam koletifikasi etnis ( kelompok yang sama dari asal yang biasa, perasaan identitas dan mempunyai standart perilaku yang sama ) seringkali memerlukan dari pengalaman itu norma – norma budaya yang menentukan jalan pikiran dan perilaku dari anggota individu itu.
11. ” Shock budaya ” adalah salah satu pengaruh karena bekerja dengan individu yang latar belakang kulturnya berbeda


Kesehatan
Kesehatan adalah suatu keadaan yang utuh serta dinamis dalam siklus kehidupan, sehingga manusia dapat berfungsi dan menyesuaikan diri secara terus menerus terhadap perubahan yang timbul, untuk memenuhi kebutuhan essensial dalam hidupnya sehari-hari. Apabila terjaadi gangguan terhadap salah satu taktor dapat pula menyebabkan terjaadinya gangguan keseimbangan faktor lainnya yang menyebabkan terjadinya keadaan tidak sehat walaupun tidak terdapat penyakit ataupun kelainan patologis. Persepsi seseorang terhadap keadaan sehat tidak sama. Tergantung pada latar belakang pendidikan dan budayanya.
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa sakit merupakan keadaan yang tidak seimbang dari seseorang sebagai akibat adanya pengaruh luar atau dari dalam diri manusia itu sendiri

Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang bekerja sama dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga merupakan organisasi yang mempunyai batas-batas tertentu. Satuan terkecil dari masyarakat disebut keluarga. Setiap masyarakat mempunyai ciri-ciri tertentu yang dicerminkan oleh keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat tersebut. Dari uraian di atas, pada dasarnya pengertian Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah kegiatan pelayanan yang memadukan ilmu dan seni perawatan dengan kesehatan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan kliennya akan pelayanan kesehatan baik sebagai individu, keluarga dan masyarakat dalam lingkungan tertentu. Pelayanan keperawatan yang diberikan berbentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan melalui Puskesmas dan Rumah Sakit seperti yang dikembangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional.
Selanjutnya dari pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa, pelayanan
keperawatan yang diselenggarakan mencakup unsur kesehatan masyarakat, yaitu peningkatan, pcncegahan, penyembuhan dan pemulihan. Dengan demikian dalam memberikan pelayanan keperawatan harus pula memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan klien. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Faktor lingkungan, yaitu lingkungan sosial budaya. fisik dan biologik dimana keluarga tumbuh dan berkembarg.
b. Faktor perilaku dari keluarga, baik sebagai satu kesatuan terkecil dalam masyarakat maupun perilaku dari tiap individu yang menjadi anggauta keluarga tersebut.
c. Faktor pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Terutama pelayanan kesehatan keluarga baik sebagai upaya pelayanan swadaya masyarakat dan keluarga itu sendiri.
d. Faktor keturunan, yaitu sifat genetika yang ada dan diturunkan kepada keluarganya.

2. Tujuan.
Tujuan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah :
a. Menunjang peningkatan fungsi puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat, pusat pembinaan peran serta masyankat dan sebagai pusat pelayanan kesehatan dalam mewujudkan kwalitas hidup yang lebih baik. Kwalitas hidup yang lebih baik ini ditandai, antara.lain dengan:
• Semakin menurunnya angka kematian bayi, anak balita dan ibu bersalin
• Semakin diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) oleh masyarakat.
• Terwujudnya masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam keluarga dan lingkungannya.


b. Membantu masyarakat mengenal sedini mungkin masalah kesehatan dan dapat menemukan serta menetapkan upaya penanggulangannya yang pada akhirnya masyarakat mampu mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya.


c. Membantu dan mendorong masyarakat berperan serta dalam upaya meningkatkan derajat kesehatannya.

3. Sasaran.
Sasaran dari pelayanan perawatan kesehatan masyarakaat adalah individu, keluarga dan masyarakat sebagai suatu kesatuan sistem, Namun demikian sejalan dengan pencapaian sasaran pembangunan di bidang keesehatan prioritasnya diarahkan kepada bayi, anak balita dan ibu hamil.Telah disebutkan di atas bahwa individu, keluarga dan masyarakat sebagai suatu kesatuan sistem. Ini berarti pelayanan perawatan yang diberikan tidak hanya terbatas pada individu saja, tetapi mencakup pula anggauta keluarga lainnya yang berada dalam keluarga termasuk keluarga-keluarga disekelilingnya. Seperti dikelahui bahwa kesehatan individu keluarga, sallng mempengaruhi terhadap kesehatan anggauta keluarga lainnya.
Tepat kiranya motto "Health began at home". Sehubungan dengan sasaran di atas, maka dalam menyelenggarakan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat, perlu diperhatikan hal-hal berikut :
a. Klien yang dilayani adalah "manusia" yang merupakan makhluk biopsiko-sosio-kultural dan spiritual yang utuh dan unik. Ia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Untuk itu tenaga perawatan dalam menberikan pelayanan. harus memperlakukan kliennya sebagai manusia seutuhnya dengan pendekatan komprehensif. Tenaga perawatan harus mampu mengidentifikasi, mengkaji kebutuhan klien, mengembangkan kemampuannya dan menolong untuk mengatasi keterbatasannya dalam menggunakan sumber daya guna memenuhi kebutuhannya.
b. Klien beserta factor-faktor yang mempengaruhi kesehatannya yang dihadapi oleh pelaksana pelayanan keperawatan tidak sama dan jarang berbentuk kejiadian yang berulang. Dengan demikian bagi tenaga keperawatan hal tersebut akan merupakan pengalaman belajar secara terus nenerus. Kehidupan masyarakat merupakan pelaiaran dan pengalaman yang tiada akhirnya dan selalu mempunyai ciri yang berbeda-beda. Untuk itu tenaga keperawatan harus peka, tanggap,mampu dan tepat dalam menetapkan jalan keluar untuk menanggulangi masalah yang dihadapi yang sulit diperkirakan sebelumnya.

C. Konsep Sosiologi Dalam Keperawatan Komunitas.
Kehidupan manusia pada hakikatnya adalah sebuah sistem. Masing-masing aspek sebenarnya saling kait mengkait dan menunjukkan adanya proses sebab-akibat, Sebagai contoh di suatu masyarakat sedang terjadi wabah peyakit diare. Pertanyaanya adalah mengapa terjadi wabah penyakit tersebut ? Jawabnya : karena di daerah tersebut terjadi bencana banjir, sehingga penduduk kesulitan air bersih dan fasilitas-fasilitas kebutuhan sehari-hari yang tidak sehat. Timbul pertanyaan lagi, mengapa banjir ? Karena hutan-hutan ditebangi, dan begitu seterusnya, pertanyaan-pertanyaan yang terkait ruang dan waktu. Peristiwa sosial ini juga dilatarbelakangi dan menimbulkan dampak dalam bidang sosial, ekonomi, etika dan moralias.


Dengan ilustrasi contoh di atas bahwa setiap fenomena kehidupan manusia itu sebenarnya menyangkut berbagai asfek yang saling terkait, ada yang langsung adan ada yang tidak langsung. Pertanyannya adalah bagaimana penerapan konsep sosiologi dalam keperawatan komunitas ? Penerapan konsep sosiologi dalam keperawatan komunitas menuntut seorang perawat komunitas berkemampuan berpikir matang untuk menghadapi dan memecahkan masalah sosial yang berhubungan dengan kesehatan di masyarakat, menyadari bahwa sakit adalah merupakan suatu fenomena sosial, yaitu :
1. Sakit bukan hanya permasalahan masuknya bakteri, virus kedalam tubuh kita, atau tidak berfungsinya organ-organ tubuh akaibat masuknya benda luar ke dalam tubuh. Sakit juga memiliki implikasi sosial (person, 1951).
2. Penyakit merupakan pelepasan dari tekanan yang tak tertahankan, penyakit membantu untuk menanggung kegagalan pribadi, sakit dapat digunakan untuk memperoleh perhatian, masuk rumah sakit dapat dianggap sebagai liburan., penyakit dapat digunakan sebagai alat kontrol sosial., penyakit dapat dijadikan alat untk menghapus perasaan berdosa (Foster, 1986).


Masyarakat di dalam konsep sosiologi merupakan subyek dan sekaligus obyek yang harus dipelajari. Sedangkan di dalam keperawatan komunitas maka masyarakat merupakan sasaran pelayanan keperawatan. Cukup jelas bahwa ketika menerapkan pelayan keperawatan kesehatan masyarakat (Komunitas) maka seorang perawat komunitas haruslah memahami tentang konsep sosiologi sehingga dalam memerikan asuhan dapat terlaksana secara optimal. Tujuan dengan dipelajarinya konsep sosiologi (Awan Mutakim dalam Pendidikan Ilmu Sosial, Depdikbud, 1997/1998), adalah :
1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.


2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
3. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan-keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang brkembang di masyarakat.


4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, kemudian mampu mengambil tindakan yang tepat.


5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.
Karena sakit adalah merupakan salah satu fenomena sosial dan sakit juga merupakan permasalahan dalam kesehatan maka tujuan dari dipelajarinya konsep sosiologi di dalam Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut secara langsung dan tidak langsung berlaku juga penerapannya di dalam kesehatan khususnya untuk pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (keperawatan komunitas).
Model kepercayaan kesehatan adalah salah satu konsep yang paling banyak digunakan untuk memahami perilaku kesehatan. Berkembang pada awal tahun 1950
Model konsep yang sukses digunakan lebih dari setengah abad dalam mempromosikan keselamatan dan perilaku kesehatan antara lain , penggunaan kondom, seat belt, pemenuhan panggilan kesehatan, screening kesehatan , dll
Model Kepercayaan kesehatan didasarkan kepada pemahaman seseorang percaya memeliharaa kesehatanya dihubungkan dengan aktifitasnya.contohnya jika orang tersebut :
Menghindari perasaan mempunyai kondisi kesehatan yang lemah ( pada pasien2 HIV ) Mempunyai harapan positip dengan kesehatanya, jika melaksanakan apa yang direkomendasikan petugas kesehatan Percaya akan sukses dengan aktifitas yang di rekomendasikan oleh tim medis.

Jigsaw "ASUHAN KEPERAWATAN TRANSKULTURAL " (In English Language

Presentator : Taufik Febrianto
Kultum       : Yupi Nurhastuti
Moderartor: Wiji Hastuti   

Nursing is the care provided nursing services to patients both individuals, groups, families and society in a state of ill health and holistic (biology, psychology, social, spiritual and cultural) in a range of approaches life with the nursing process (assessment, nursing diagnosis, intervention, implementation and evaluation). Orphanage nursing can be given medical surgical nursing care, children, maternity, mental, emergency, family, community and gerontik.
       Nursing farm family is nursing care that is important to be discussed, because the families of nursing care is part of the nursing care of communities where the family is the smallest part of the community of individuals and groups. The success of family health or nursing is one measure of success in health or community nursing.
In the family inter-cultural interaction, adaptation and sustain a culture where the culture is a belief or behavior that humans inherited or taught to the next generation.

Cultural characteristics can be described as follows: 

  • culture is a universal experience that there is no exact same culture, 
  • culture are stable, but also dynamic because of the culture passed on to the next generation so that the experience changes and
  • culture charged and determined by human life itself (Leininger, 1978)


       From the above phenomenon can be seen that the nursing care of families not be separated from the culture or who are always transkultural can affect the results of the assessment of nursing care that families need to examine the nursing care of families returning from the assessment, determination of nursing diagnoses, interventions, implementation to evaluation by that approach transkultural can enhance the professional skills that include intellectual abilities, technical and interpersonal skills in carrying out nursing care, especially in the family. In this paper will discuss the nursing care of families with transkultural approach in theory, applications in the field until the gap between theory and fact.


       Orphanage nursing is a process or series of activities in practice nursing provided to clients in accordance with the background culture. Orphanage nursing directed individual according memandirikan with the client culture. Strategies used in nursing care is the protection / maintain the culture, accommodating / negotiation culture and change / replace the culture of clients (Leininger, 1991).

DEFINITIONS

       Transcultural Nursing is an area / areas of cultural science at process of learning and the focus of nursing practice at the differences and similarities among cultures with respect to the care, health and illness based on the value of human cultures, beliefs and actions, and this knowledge is used to provide nursing care in particular culture or cultural integrity to humans (Leininger, 2002).
       Fundamental assumptions of the theory is the behavior of Caring. Caring is the essence of nursing,distinguished, dominating and unifying action nursing. Caring actions are said to be action taken in
provide support to individuals as a whole. Caring behavior should given to humans since birth, in the development and growth, the defense until the man is dead dikala. Human caring is generally said to be all things relating to the support and guidance on a whole human being. Human caring is a phenomenon that where the universal expression, structure and patterns vary between cultures one place with other places.


  1. The concept of Transcultural Nursing


  1. Culture is the norm or rule of action group members studied, and divided and provides guidance in thinking, acting and decision.
  2. Cultural values is the desire of individuals or a more desirable actionor something that sustained action at a particular time andunderlying actions and decisions.
  3. Cultural differences in nursing care is a form of
  4. Daei optimal provision of nursing care, referring to the possibility ofvariations in nursing approach is needed to provide care culture that values individual cultural values, beliefs and actions including sensitivity to the environment of the individuals who come and individuals who may come back again (Leininger, 1985).
  5. Is ethnocentric perceptions held by individuals who consideredthat culture is the best among cultures that haveby others.
  6. Ethnically related to humans from a particular racial or cultural groupclassified according to the characteristics and habits of the ordinary.
  7. Ras is the difference of human kinds is based ondiscredit human origins
  8. Ethnography is the study of culture. Methodological approachon ethnographic research allows nurses to develophigh awareness of cultural differences of each individual, explainsbasic observations to study the environment and the people, and eachprovide reciprocal between the two.
  9. Care is a phenomenon associated with guidance, assistance,behavioral support to individuals, families, groups with the incident to meet the needs of both actual and potential to improve conditions and quality of human life.
  10. Caring is a direct action aimed at guiding,support and guide individuals, families or groups on the circumstances actual or anticipated the need to improve the living conditions humans.
  11. Cultural Care with respect to cognitive ability to know the value,beliefs and patterns of expression that is used to mebimbing, support or provide an opportunity individuals, families or groups to maintain health, healthy, grow and survive, livethe limitations and achieve a peaceful death.
  12. Culturtal imposition with regard to the tendency of health workers to impose its beliefs, practices and cultural values on other people because they believe that the idea held by nurses is higher that other groups.


Paradigm Transcultural Nursing
       Leininger (1985) defines a paradigm as a Transcultural Nursing
perspective, beliefs, values, concepts in the implementation of care
nursing in accordance with the cultural backgrounds of the four concepts
central nursing, namely: human, health, environment and nursing (Andrew
and Boyle, 1995).

1. Humans

Humans are individuals, families or groups who have values
and norms and are believed to be useful to set options and
make a choice. According to Leininger (1984) humans have
tendency to maintain the culture at any time anywhere
he was (Geiger and Davidhizar, 1995).

2. Healthy

Health is the overall client-owned activities in the filling
life, lies in the range of ill health. Health is a
beliefs, values, patterns of activity in the cultural context that is used to
preserve and maintain the balance / health which can be observed
in daily activities. Clients and nurses have the same goal
namely to maintain good health in a range of healthy-sick
adaptive (Andrew and Boyle, 1995).

3. Environment

Environment is defined as a phenomenon that affects the overall
development, beliefs and behavior of the client. Environmental viewed
as a totality in which the client lives with another culture
interact. There are three forms of the environment: physical, social and symbolic.
Physical environment is the natural environment or created by humans such as
equatorial regions, mountains, dense settlement and climate at home
Eskimo area almost closed because there was no sun
throughout the year. Social environment is the entire social structure
associated with the socialization of individuals, families or groups in
the wider community. In the social environment of individuals must
follow the structure and rules that apply in that environment.
Symbolic environment is the overall shape and symbols
cause individuals or groups feel united like music, art,
life history, language and attributes used.

4. Nursing

Orphanage nursing is a process or series of activities in practice
nursing provided to clients in accordance with the background
culture. Nurturing individual nursing memnadirikan addressed in accordance
with the client culture. Strategies used in nursing care
is the protection / maintain the culture, accommodating / negoasiasi
culture and change / replace the culture of clients (Leininger, 1991).

    a. I: Maintaining the culture

Maintaining a culture done if the patient does not contradict the culture
health. Planning and implementation of nursing provided
in accordance with the values that have been relevant to the client that owned
clients can improve or maintain their health status,
such cultural exercise every morning.
   b.  II: Negotiation of culture

Nursing intervention and implementation at this stage is to
help clients adapt to a more specific cultural
health benefit. The nurse helps the client
to choose and determine the other cultures are more supportive of increasing
health, such as pregnant client has refused to eat the
smells fishy, the fish can be replaced with animal protein sources
other.
   c. III: Restructuring culture

Cultural restructuring done when the client-owned cultural
adverse health status. The nurse seeks to restructure the force
client's life which usually become non-smokers to smoke. Pattern plans
usually chosen to live a more profitable and in accordance with
held beliefs.

Transcultural Nursing  Process
       Conceptual model developed by Leininger in explaining
nursing care in a cultural context described in the form of the sun
published (Sunrise Model) as found in Figure 1. Geisser (1991)
states that the nursing process is used by nurses as
foundation of thinking and provide solutions to client problems (Andrew and
Boyle, 1995). Management of nursing care from the beginning stages implemented
assessment, nursing diagnosis, planning, implementation and evaluation.

1. Assessment

Assessment is the process of collecting data to identify
clients' health problems according to the cultural background of clients (Giger and
Davidhizar, 1995). Assessments are designed based on existing components 7
on the "Sunrise Model" are:

a. Technological factors (tecnological factors)

Health technology allows individuals to choose or
a supply problem in the service
health. Nurses need to assess: the perception of ill health, habits
medical or health problems, reasons to seek help
health, the reason clients choose alternative medicine and client perception
about the use and utilization of technology to overcome
current health problems.

b. Factors religion and philosophy of life (religious and philosophical factors)

Religion is a symbol that resulted in the view
very realistic for its adherents. Religion provides the motivation
very strong to put truth above all else, even in
for her own life. Religious factors that must be reviewed by a nurse
is: religious beliefs, marital status, the client perspective
the causes of disease, treatment and religious customs
positive impact on health.

c. Social factors and attachment to family (Kinship and social factors)

Nurses at this stage to assess factors: a
complete, nickname, age and place of birth date, gender,
status, family type, decision-making in the family, and
client relationship with the head of the family.

d. Cultural values and lifestyles (cultural values and life ways)

Cultural values is something that is formulated and determined
by adherents of the culture was considered good or bad. Norms
culture is a rule that has limited the application properties
the relevant cultural adherents. That need to be assessed on this factor are:
position and the position held by the head of the family, language
use, eating habits, food conditions dipantang
pain, pain perception associated with daily activities and habits
cleaned up.

e. Policy and regulatory factors that apply (political and legal factors)

Policies and regulations applicable hospital are all
something that affects the care of individual activities
cross-cultural nursing (Andrew and Boyle, 1995). That need to be assessed
at this stage are: regulations and policies related to
visiting hours, number of family members who can wait, how
payments for the client being treated.

f. Economic factors (economical factors)

Clients are treated in hospital utilizing the resources
materials owned to finance his illness to be cured.
Economic factors that must be assessed by nurses include: job
client, the source of medical costs, savings that are owned by the family,
cost from other sources such as insurance, replacement cost of the office
or a joint venture between family members.

g. Educational factors (educational factors)

Client's educational background is in the client experience
formal education through the highest point today. The higher
client education is the belief the client is usually supported by buktibukti
scientific and rational individual can learn to adapt
to culturally appropriate health conditions. Thing
need to be assessed at this stage are: the education level of clients, types
education and its ability to actively self-learning
about the experience of pain that does not happen again.

2. Nursing Diagnosis

Nursing diagnosis is appropriate response to clients' background
culture that can be prevented, modified or reduced through the intervention
nursing. (Giger and Davidhizar, 1995). There are three diagnostic
nursing is often enforced in the care of nursing transkultural
namely: verbal communication disorders associated with differences in culture,
disruption of social interactions related to sociocultural disorientation and
in the treatment of non-compliance related to the value system
believed.

3. Planning and Implementation


Planning and implementation in nursing trnaskultural is
a nursing process that can not be separated. Planning is
a process of choosing the right strategy and execution are
implement appropriate actions cultures denganlatar client (Giger
and Davidhizar, 1995). There are three guidelines are offered in
nursing transkultural (Andrew and Boyle, 1995) are: retain
client-owned culture when the culture of the client does not conflict with the
health, cultural accommodate the client when the client culture is less
health benefits and changing the culture of the client when the culture
owned by clients against health.

a. Cultural preservation care / maintenance
1) Identify the difference between the client and the concept of nurses about
childbirth and infant care
2) Be calm and unhurried as interact with clients
3) Discuss the cultural gap that has clients and nurses
b. Cultural careaccomodation / negotiation
1) Use language that is easily understood by the client
2) Involve the family in care planning
3) If the conflict is not resolved, do the negotiations which
agreement based on biomedical knowledge, the client's view
and ethical standards

c. Cultual care repartening / reconstruction

1) Give the client an opportunity to understand the information
given and do

2) Determine the level of patient differences of culture saw itself
groups

3) Use a third party if necessary

4) Translate the terminology of symptoms in patients to health
which can be understood by clients and parents

5) Provide information to clients about the health care system
The nurse and the client should try to understand the culture
Each of the acculturation process, ie the process of identifying similarities and
cultural differences that will ultimately enrich the culture of their culture.
If nurses do not understand the culture of the client will arise a sense of not
believe that the therapeutic relationship between nurse with the client will
upset. Understanding the underlying culture of the client so the effectiveness of success
creating nurse and client relationship that is therapeutic.



Evaluation
Evaluation of nursing care done on transkultural
the success of the client about maintaining appropriate culture
health, reduce the client's culture is not in accordance with the health or
adapt to a new culture that may be contrary to
client-owned culture. Can be identified through the evaluation of farm
nursing in accordance with clients' cultural backgrounds.

CONCLUSION
From the descriptions that have been described in the previous chapter about the application of farm
Transkultural nursing can be summarized as follows:

1. Transkultural Nursing is a process of providing nursing care
which focused on individuals and groups to maintain,
increase healthy behaviors in accordance with the cultural background

2. Assessment of nursing care in a cultural context is necessary for
bridge the gap of knowledge possessed by nurses with clients

3. Transkultural nursing diagnoses can be established to identify
actions required to maintain the appropriate culture
health, new cultural forms appropriate to the health or even
cultural change that is not in accordance with the new culture of health.

4. Planning and implementation of nursing process can not be so transkultural
imposed on the client just before the nurse understand the cultural background
clients so that actions can be done in accordance with the client culture.

5. Evaluation of nursing care transkultural clung to the planning and
implementation process transkultural nursing care.

jalan terbaik

    news

    Portal ke Blog Kelompok Lain

    Google Translate

    cOmmEnT heRe

    Anggota Kelompok 6

    Untuk Lebih Jelas Bisa Di klik pada Gambar

    Taufik Febrianto

    Hafizh Ilman Asvito

    Akhlis Hidayatul Akbar

    Akhlis Hidayatul Akbar

    Uji Luhur Istiyarto

    Wirati Enny Sayekti

    Ari Mukti Wibowo(foto belum ada)

    Windiyatun Ekaningsih

    Ita NurFidniyah

    Wiji Hastuti

    Yupi Nurhastuti

    Nikmah Khuriyati Solehah

    Fitri Susanti