DEFINISI
o Riwayat PPOK berat
o Terdapat gejala sianosis, edema perifer
o Respons terapi awal eksaserbasi akut ® gagal
o Aritmia
o Usia lanjut
o Tidak tersedia perawatan rumah yang memadai.
•Sindroma klinis yang berupa dyspnea kronis dengan obstruksi aliran udara ekspirasi akibat bronkhitis dan atau emfisema
•Penyakit paru kronik yang ditandai dengan hambatan aliran udara saluran napas karena penyakit bronkhitis kronis dan atau emfisema paru
•Penyakit Paru Obstruksi Kronik [PPOK] adalah penyakit paru dengan terjadinya sumbatan aliran udara pada paru yang berlangsung lama.
•Keluhan umum pada PPOK:
–Sesak napas
–Batuk kronis
–Sputum produktif
Jenis PPOK
1. Bronkhitis Kronis
Sindroma berupa batuk produktif kronis (sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dan paling sedikit selama 2 tahun ) tanpa penyebab lain yang dapat diidentifikasi.
2. Emphysema
Diagnosis patologis yang bercirikan pembesaran rongga udara di sebelah distal bronchioli terminal (bronkhus terminal) disertai dengan kerusakan dinding alveolus
RIWAYAT DAN PEMERIKSAAN FISIK
•Batuk-batuk kronis produktif
•Sesak nafas ( takchipnea )
•Pernafasan dengan bibir mengkerut
•Riwayat merokok
•Pada perkusi dada hiperesonansi
•Suara pernafasan mungkin melemah
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
1.Rokok
hiperplasi kelenjar mukus bronkhus
2. Infeksi
Bakteri terbanyak adalah Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumonia
3. Polusi
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan bronkhitis adalah: N2O, Ozon, O2
4. Keturunan
Belum diketahui dipengaruhnya kecuali defisiensi alpha-1 anti tripsin adalah kelainan ang diturunkan secara autosom resesif
5.Sosial Ekonomi
Kematian penderita bronkhitis kronis lebih banyak pada golongan sosial ekonomi rendah
• Sasaran dari penatalaksanan PPOK ini adalah :
–Mencegah progresivitas penyakit
–Menghilangkan keluhan
–Meningkatkan toleransi aktivitas
–Meningkatkan status kesehatan
–Mencegah dan mengobati eksaserbasi
–Mencegah dan mengobati komplikasi
–Menurunkan mortalitas
PENATALAKSANAAN WHO
–Pengkajian dan pemantauan penyakit
–Kurangi faktor risiko
–Terapi PPOK stabil
–Terapi eksaserbasi akut
• Sasaran dari penatalaksanan PPOK ini adalah :
–Mencegah progresivitas penyakit
–Menghilangkan keluhan
–Meningkatkan toleransi aktivitas
–Meningkatkan status kesehatan
–Mencegah dan mengobati eksaserbasi
–Mencegah dan mengobati komplikasi
–Menurunkan mortalitas
1.STOP ROKOK
•Strategi yang dianjurkan
–Ask: lakukan identifikasi perokok pada setiap kunjungan
–Advice: terangkan tentang keburukan/dampak merokok sehingga pasien didesak mau berhenti merokok.
–Assess: yakinkan pasien untuk berhenti merokok.
–Assist: bantu pasien dalam program berhenti merokok.
–Arrange: jadwalkan kontak usaha berikutnya yang lebih intensif, bila usaha pertama masih belum memuaskan.
2. TERAPI FARMAKOLOGI
1.TERAPI PPOK STABI’L
- bronkhidilator : inhaler, nebulizer
- steroid : jangka pjg : miopati / lemah otot paru.
2. Terapi PPOK eksaserbasi akut
Keluhan makin berat, misalnya sesak napas masih ada waktu istirahat
o Riwayat PPOK berat
o Terdapat gejala sianosis, edema perifer
o Respons terapi awal eksaserbasi akut ® gagal
o Aritmia
o Usia lanjut
o Tidak tersedia perawatan rumah yang memadai.
Terapi PPOK DI RS
•Bronkodilator kerja cepat :
•Steroid : oral atau IV
•Antibiotik : oral atau IV
•Pertimbangkan teofilin oral atau IV (masih kontroversial)
•Pertimbangkan ventilator mekanik invasif.
•Obat lain : Mukolitik
Terapi O2
•Target pemberian terapi O2 adalah meningkatkan PaO2 sedikitnya menjadi 60 mmHg (dalam
keadaan istirahat pada tempat permukaan laut) dan / atau SaO2 sedikitnya menjadi 90 % tanpa
menurunkan PH jadi < 7,25 atau meningkatkan PaCO2 > 10 mmHg.