bagi kalian yang membutuhkan buku dengan harga murah gabung ja di sini untuk liad daftar harfa buku klik disini medical book store
4:14 PM
|
By kelompok enam's bLoG
daftar kuliah anatomi reproduksi priaanatomi fisiologi reproduksi pria
6:00 PM
|
By kelompok enam's bLoG
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ
lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran
darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan
"pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak
memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
klik disini untuk mendownload ppt endokrin ppt endokrin
klik disini untuk mendownload ppt endokrin ppt endokrin
5:52 PM
|
By kelompok enam's bLoG
pengertian harga diri rendah
Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart and Sundeen, 1998:227).
klik disini untuk download harga diri rendah
1:54 PM
|
By kelompok enam's bLoG
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
RUANGAN RAWAT : P3 TANGGAL
DIRAWAT : 17 Des 07
I.
IDENTITAS KLIEN :
a. Nama
( initial ) : Tn.R (
L/P )
b. Umur : 25
th
c. Tanggal
Pengkajian : 26 mei 2008
d. No.
R.M :
II.
ALASAN MASUK
Klien masuk rumah sakit jiwa magelang pada tanggal
17 desember 2007 diantar
keluarga, dengan alasan klien menolak minum obat,mendengar bisikan-
bisikan.
III.
FAKTOR PREDISPOSISI :
Klien sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa
sudah 2 kali dirawat di RSJP magelang,dan 1kali di RSJ semarang dengan masalah
yang sama yaitu mendengar bisikan-bisikan,mudah marah dan tersinggung,malas
beraktifitas,tidak mau merawat diri suka diam dan melamun,klien sempat menolak
minum obat.klien semenjak klien terbiasa dimanja oleh ibunya dan klien sangat
takut dengan ayahnya. Sewaktu SD, SMP dalam bergaul klien sering mengamuk
karena di usili oleh tetangga,saat sma gejala gangguan jiwa mulai tampak
setelah klien ikut kegiatan pengajian tauhid,saat sekolah cukup lancar tidak
tidak pernah tinggal kelas.dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa.dari status kesehatan klien tidak di temukan ada riwayat penyakit
yang menyebabkan gangguan jiwa.
IV.
PEMERIKSAAN FISIK :
Tanda vital TD : 110/90 mmhg
N : 84 kali permenit
P ; 24 /menit
TB ; 167cm
BB : 56kg
Keluhan
Fisik :Tidak ada riwayat penyakit yang
menyebabkan gangguan jiwa
V.
PSIKOSOSIAL :
a. Genogram
:
Klien
merupakan anak ke7 dari 8 bersaudara dan tinggal dengan kedua orang tua dan adik
perempuannya,ayah bekerja sebagai pensiunan PNS dan ibu adalah seorang ibu
rumah tangga .pola komunikasi dalam keluarga kurang terbuka klien merasa takut
dengan ayahnya yang selalu memaksakan kehendak .dalam pengambilan keputusan
mutlak oleh ayahnya.
Dalam riwayat
tidak di temukan masalah fisik yang melatarbelakangi gangguan jiwa.
b. Konsep
Diri :
1.
Gambaran Diri: Klien mensyukuri kondisi tubuhnya, namun ada bagian yang kurang ia sukai yaitu kakinya yang kecil
klien mengatakan jadi seperti wanita
2. Identitas
Diri : Klien mengatakan anak ke 7 dari 8 bersaudara .Klien seorang laki – laki dan Dia tidak
mengingkari nya.
3.
Peran
: Klien mengatakan dia seorang anak
laki-laki dalam keluarga yang di
tuntut bisa bekerja tapi setelah lulus sekolah klien tidak mendapat pekerjaan
klien merasa tidak dapat membantu kleluarga denagn kondisi dirinya yang tidak
bekerja.
4.
Ideal Diri :
Klien inggin segera pulang
dan ingin segera bekerja
5. Harga
Diri : Klien mengatakan sedih,
kecewa dengan kondisi dirinya yang tidak dapat segera bekerja.
c.
Hubungan Sosial :
Klien mengatakan bahwa ayah dan ibunya adalah
orang yang berarti bagi dirinya.
Klien mengatakan males bergaul dengan
teman-teman di ruangan karena merasa tidak cocok.
Untuk kegiatan
di ruangan dengan motifasi perawat,saat ikut TAK kurang aktif
Saat diajak
interaksi tidak dapat memulai pembicaraan
d. Spiritual
:
Nilai dan keyakinan, klien beragama islam
Kegiatan ibadah, klien mengatakan masih
males melakukan sholat karena merasa masih bingung.
VI.
STATUS MENTAL
1.
Penampilan :
penampilan klien rapi,
kancing baju dipasang sesuai dengan tempatnya dan rambut rapi
2.
Pembicaraan : Klien tampak kooperatif, intonasi bicara
sedang, tidak bisa memulai pembicaraan, cara pembicaraan inkoheren dan kontak
mata kurang.
3.
Aktivitas Motorik : Lesu .
4.
Alam Perasaan : Kien tampak sedih dan murung.
5.
Afek : appropiate.
6. Interaksi
selama wawancara : Saat interaksi klien
tampak koopratif dan mau menjawab jika ditanya lebih dahulu, kontak mata
kurang, suka mengalihkan pembicaraan, bila dianggap tidak sesuai dengan
keinginannya dan mudah tersinggung.
7. Persepsi
: klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan
Klien
mengatakan bisikan- bisikan datang hanya sebentar dan sekilas saja.
Klien mengatakan bisikan itu
tidak pasti muncul, kadang dalam satu hari sampai 8 kali.
Klien mengatakan bisikan datang saat dikamar saat sendirian dan saat mau tidur.
Klien mengatakan pada saat halusinasi itu
datang, kien merasa bingung
Klien mengatakan saat halusinasi itu datang, klien menghardik
dan biasanya memanggil perawat.
Klien mengatakan isi halusinasi tidak
jelas seperti suara setan
8. Proses fakir: Sirkumtansial
9.
Isi Fikir : tidak ada waham
10. tingkat
kesadaran : Klien tampak mondar
- mandir, saat ditanya klien mengatakan saya sedang bingung, ketika
ditanya tentang dimana Ia sekarang, jam berapa, siapa nama keluarganya, dan
klien mampu menjawab dengan benar, klien tidak mengalami disorientasi
waktu,tempat dan orang
11. Memori
: Pada saat diinteraksi klien tidak menagalami gangguan memori jangka pendek di
buktikan dengan mampu menyebutkan hari, tanggal, nama perawat dan tidak
mengalami gangguan memori jangkan panjanga di buktikan mampu mengingat masa
lalunya.
12. Daya tilik diri : klien mengatakan saat
ini berada di RSJ Magelang tapi klien mengatakan hanya dalam rangka kunjungan.
13. KEBUTUHAN
PERSIAPAN PULANG
a.
Makan
Klien makan 3 kali sehari, satu piring
nasi dan lauk pauk setelah makan klien mampu merapikan tempat
makannya,
Minum kurang lebih 12 gelas perhari tanpa paksaan
dan mampu merapikan tempat
minumnya
b.
BAB/BAK
Mandiri dan teratur di kamar mandi
c.
Mandi
Klien mandi 2 kali perhari, keramas satu minggu 2
kali dan sikat gigi sehabis makan sebanyak 3 kali sehari mandiri di
kamar mandi
d.
Berpakaian/berhias
Klien ganti pakaian seminggu 3 kali secara
mandiri.
e.
Istirahat dan tidur
Klien tidur siang mulai pukul 13.00 – 15.00 WIB dan
Klien tidur malam mulai pukul 21.00 – 05.00 WIB.
Kegiatan sebelum dan sesudah tidur klien berdo’a
dan membereskan tempat tidurnya
f.
Penggunaan Obat
Klien minum obat secara teratur sesuai
anjuran dokter dan perawat
g.
Pemeliharaan Kesehatan
Melanjutkan perawatan dengan dukungan keluarga dan lingkungan.
h.
Kegiatan di dalam rumah :
Klien lebih banyak membantu kegiatan ibunya di
dapur
i.
Kegiatan di luar rumah
Klien
merencanakan untuk mencari pekerjaan.
14. MEKANISME
KOPING
Klien mengatakan selama ini bila
ada masalah yang di lakukan banyak menghindar dengan banyak melamun dan
menyendiri.
15. MASALAH
PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan pendidikan : klien
mengatakan setelah lulus sekolah ingin segera bekerja tapi tidak bisa.
Masalah dengan keluarga : klien mengatakan Dia selalu dibanding –
bandingkan dengan adiknya.
16. PENGETAHUAN
KURANG TENTANG
Klien kurang tahu tentang faktor pencetus dari halusinasi.
Klien merasa bingung dengan penyakitnya karena tidak sembuh sembuh
dan belum juga pulang.
untuk mendownload klik di format mengkajian jiwa
11:23 PM
|
By kelompok enam's bLoG
DEFINISI
o Riwayat PPOK berat
o Terdapat gejala sianosis, edema perifer
o Respons terapi awal eksaserbasi akut ® gagal
o Aritmia
o Usia lanjut
o Tidak tersedia perawatan rumah yang memadai.
•Sindroma klinis yang berupa dyspnea kronis dengan obstruksi aliran udara ekspirasi akibat bronkhitis dan atau emfisema
•Penyakit paru kronik yang ditandai dengan hambatan aliran udara saluran napas karena penyakit bronkhitis kronis dan atau emfisema paru
•Penyakit Paru Obstruksi Kronik [PPOK] adalah penyakit paru dengan terjadinya sumbatan aliran udara pada paru yang berlangsung lama.
•Keluhan umum pada PPOK:
–Sesak napas
–Batuk kronis
–Sputum produktif
Jenis PPOK
1. Bronkhitis Kronis
Sindroma berupa batuk produktif kronis (sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dan paling sedikit selama 2 tahun ) tanpa penyebab lain yang dapat diidentifikasi.
2. Emphysema
Diagnosis patologis yang bercirikan pembesaran rongga udara di sebelah distal bronchioli terminal (bronkhus terminal) disertai dengan kerusakan dinding alveolus
RIWAYAT DAN PEMERIKSAAN FISIK
•Batuk-batuk kronis produktif
•Sesak nafas ( takchipnea )
•Pernafasan dengan bibir mengkerut
•Riwayat merokok
•Pada perkusi dada hiperesonansi
•Suara pernafasan mungkin melemah
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
1.Rokok
hiperplasi kelenjar mukus bronkhus
2. Infeksi
Bakteri terbanyak adalah Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumonia
3. Polusi
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan bronkhitis adalah: N2O, Ozon, O2
4. Keturunan
Belum diketahui dipengaruhnya kecuali defisiensi alpha-1 anti tripsin adalah kelainan ang diturunkan secara autosom resesif
5.Sosial Ekonomi
Kematian penderita bronkhitis kronis lebih banyak pada golongan sosial ekonomi rendah
• Sasaran dari penatalaksanan PPOK ini adalah :
–Mencegah progresivitas penyakit
–Menghilangkan keluhan
–Meningkatkan toleransi aktivitas
–Meningkatkan status kesehatan
–Mencegah dan mengobati eksaserbasi
–Mencegah dan mengobati komplikasi
–Menurunkan mortalitas
PENATALAKSANAAN WHO
–Pengkajian dan pemantauan penyakit
–Kurangi faktor risiko
–Terapi PPOK stabil
–Terapi eksaserbasi akut
• Sasaran dari penatalaksanan PPOK ini adalah :
–Mencegah progresivitas penyakit
–Menghilangkan keluhan
–Meningkatkan toleransi aktivitas
–Meningkatkan status kesehatan
–Mencegah dan mengobati eksaserbasi
–Mencegah dan mengobati komplikasi
–Menurunkan mortalitas
1.STOP ROKOK
•Strategi yang dianjurkan
–Ask: lakukan identifikasi perokok pada setiap kunjungan
–Advice: terangkan tentang keburukan/dampak merokok sehingga pasien didesak mau berhenti merokok.
–Assess: yakinkan pasien untuk berhenti merokok.
–Assist: bantu pasien dalam program berhenti merokok.
–Arrange: jadwalkan kontak usaha berikutnya yang lebih intensif, bila usaha pertama masih belum memuaskan.
2. TERAPI FARMAKOLOGI
1.TERAPI PPOK STABI’L
- bronkhidilator : inhaler, nebulizer
- steroid : jangka pjg : miopati / lemah otot paru.
2. Terapi PPOK eksaserbasi akut
Keluhan makin berat, misalnya sesak napas masih ada waktu istirahat
o Riwayat PPOK berat
o Terdapat gejala sianosis, edema perifer
o Respons terapi awal eksaserbasi akut ® gagal
o Aritmia
o Usia lanjut
o Tidak tersedia perawatan rumah yang memadai.
Terapi PPOK DI RS
•Bronkodilator kerja cepat :
•Steroid : oral atau IV
•Antibiotik : oral atau IV
•Pertimbangkan teofilin oral atau IV (masih kontroversial)
•Pertimbangkan ventilator mekanik invasif.
•Obat lain : Mukolitik
Terapi O2
•Target pemberian terapi O2 adalah meningkatkan PaO2 sedikitnya menjadi 60 mmHg (dalam
keadaan istirahat pada tempat permukaan laut) dan / atau SaO2 sedikitnya menjadi 90 % tanpa
menurunkan PH jadi < 7,25 atau meningkatkan PaCO2 > 10 mmHg.
Subscribe to:
Posts (Atom)